Kasusnya Sebabkan 1 Pasien di Yogyakarta Meninggal, Ini Alasan Antraks Dapat Mematikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, belum lama ini mengungkapkan bahwa setidaknya ada 86 warga di daerah tersebut yang dinyatakan positif terpapar antraks. Salah seorang di antaranya bahkan telah meninggal dunia.
Penyakit antraks didapat usai seseorang mengonsumsi daging sapi yang mati karena sakit. Pada 4 Juni 2023 sempat terdapat laporan bahwa ada seorang warga Semanu, Gunungkidul, meninggal dunia dengan ciri-ciri klinis mirip penyakit antraks.
Lantas, mengapa penyakit antraks mematikan? Berikut ulasannya, seperti dilansir dari berbagai sumber, Rabu (5/7/2023).
Antraks dapat mengancam hewan ternak dan bersifat zoonosis. Penyakit ini disebabkan oleh bacillus anthracis (bakteri), sehingga jika tertular pada manusia sebenarnya dapat disembuhkan bila belum terlambat.
Hewan peliharaan dapat terinfeksi bakteri antraks. Salah satunya sapi ketika mereka menghirup atau menelan spora antraks yang dihasilkan oleh bakteri bacillus anthracis yang terdapat di tanah, tanaman, atau air.
Karena itu, vaksin secara rutin akan membantu bila wilayah tempat tinggal Anda pernah memiliki riwayat antraks, baik pada hewan maupun manusia. Vaksinasi rutin juga dapat membantu mencegah wabah.
Manusia dapat tertular antraks melalui kontak hewan terinfeksi atau menghirup spora anthrax. Nah, ketika hal ini terjadi, spora antraks akan aktif dan berkembang biak di dalam tubuh, menyebar, dan menghasilkan racun.
Ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi spora atau terkena luka atau goresan di kulit spora, penyebaran spora antraks dapat terjadi.
Racun yang tersebar tertinggal di dalam tubuh dan dapat menghancurkan sel-sel organ penting di sana. Inilah yang menjadi alasan mengapa penyakit antraks begitu mematikan.
Sebenarnya, antraks jarang menular antarmanusia. Namun, Anda perlu waspada jika sedang berada di wilayah penyebaran antraks dengan pengidap ataupun terpapar sumber infeksi (hewan atau makanan).
Meskipun cukup mematikan, penyakit antraks dapat diobati dan dicegah jika terdeteksi sejak dini. Penanganan dan pemberian terapi antibiotik juga mampu mengatasi semua jenis penyakit antraks.
Namun, jika makin lama terapi diberikan, tentu risiko gangguan kesehatan juga akan lebih besar. Karena itu disarankan untuk melakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi antraks jika Anda memiliki pekerjaan yang berisiko tinggi tertular penyakit antraks.
Lihat Juga: Mengenal Penyakit Scabies yang Sering Dialami Santri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Penyakit antraks didapat usai seseorang mengonsumsi daging sapi yang mati karena sakit. Pada 4 Juni 2023 sempat terdapat laporan bahwa ada seorang warga Semanu, Gunungkidul, meninggal dunia dengan ciri-ciri klinis mirip penyakit antraks.
Lantas, mengapa penyakit antraks mematikan? Berikut ulasannya, seperti dilansir dari berbagai sumber, Rabu (5/7/2023).
Antraks dapat mengancam hewan ternak dan bersifat zoonosis. Penyakit ini disebabkan oleh bacillus anthracis (bakteri), sehingga jika tertular pada manusia sebenarnya dapat disembuhkan bila belum terlambat.
Hewan peliharaan dapat terinfeksi bakteri antraks. Salah satunya sapi ketika mereka menghirup atau menelan spora antraks yang dihasilkan oleh bakteri bacillus anthracis yang terdapat di tanah, tanaman, atau air.
Karena itu, vaksin secara rutin akan membantu bila wilayah tempat tinggal Anda pernah memiliki riwayat antraks, baik pada hewan maupun manusia. Vaksinasi rutin juga dapat membantu mencegah wabah.
Manusia dapat tertular antraks melalui kontak hewan terinfeksi atau menghirup spora anthrax. Nah, ketika hal ini terjadi, spora antraks akan aktif dan berkembang biak di dalam tubuh, menyebar, dan menghasilkan racun.
Ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi spora atau terkena luka atau goresan di kulit spora, penyebaran spora antraks dapat terjadi.
Racun yang tersebar tertinggal di dalam tubuh dan dapat menghancurkan sel-sel organ penting di sana. Inilah yang menjadi alasan mengapa penyakit antraks begitu mematikan.
Sebenarnya, antraks jarang menular antarmanusia. Namun, Anda perlu waspada jika sedang berada di wilayah penyebaran antraks dengan pengidap ataupun terpapar sumber infeksi (hewan atau makanan).
Meskipun cukup mematikan, penyakit antraks dapat diobati dan dicegah jika terdeteksi sejak dini. Penanganan dan pemberian terapi antibiotik juga mampu mengatasi semua jenis penyakit antraks.
Namun, jika makin lama terapi diberikan, tentu risiko gangguan kesehatan juga akan lebih besar. Karena itu disarankan untuk melakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi antraks jika Anda memiliki pekerjaan yang berisiko tinggi tertular penyakit antraks.
Lihat Juga: Mengenal Penyakit Scabies yang Sering Dialami Santri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
(tsa)